Selasa, 09 November 2010

peribahasa alfabrth H

Hafal kaji karena diulang, pasar jalan karena ditempuh: semua pekerjaan akan menjadi lancar/mahir jika selalu dilakukan berulang kali.

Hampa berat menjadi sekam:

  1. karena banyaknya sesuatu yang dimiliki, maka tidak peduli kalau ada yang tersia-sia ataupun yang hilang dari padanya.
  2. sifat mubazir.
Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua: meski jasad manusia sudah tidak berbentuk lagi, jika manusia ini pernah melakukan budi baik maka orang lain pasti masih mengingat budi baiknya itu.

Harap akan anak buta mata sebelah, harap akan teman buta mata keduanya: percaya kepada anak sendiri bisa jadi tertipu sedikit, namun percaya kepada teman bisa tertipu sama sekali.

Harap pada yang ada, cemas pada yang tidak ada: orang yang tidak memiliki kesabaran.

Habis adat dengan kerelaan, hilang adat tegal mufakat: adat lama boleh saja tidak dituruti apabila ada kata sepakat (tegal mufakat).

Habis beralur, maka beralu-alu: setelah upaya perundingan berkali-kali gagal, barulah boleh mengambil jalan kekerasan.

Habis manis sepah dibuang:

  1. dibuang setelah tidak dipakai lagi.
  2. sesuatu disimpan pada saat diperlukan saja, dan dibuang jika tidak diperlukan lagi.
  3. selagi masih digunakan dirawat dengan baik, tetapi bila tidak dipergunakan lagi dicampakkan begitu saja.
Harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan: terlalu mengharapkan keuntungan yang belum pasti, yang sudah ada ditangan disia-siakan, akhirnya yang manapun tidak dapat.

Harapkan guntur di langit, air di tempayan dicurahkan: terlalu mengharapkan keuntungan yang belum pasti, yang sudah ada ditangan disia-siakan, akhirnya yang manapun tidak dapat.

Harimau mengaum takkan menangkap
: orang yang mengancam lebih dahulu biasanya tidak berbahaya.

Hari pagi dikejar-kejar, hari petang dibuang-buang
: selagi waktu masih banyak tidak dimanfaatkan, ketika waktu sudah tinggal sedikit barulah kalang-kabut.

Harum menghilangkan bau: nama yang baik itu menghilangkan kejahatan/kejelekan sebelumnya.

Harum seperti malaikat lalu
: sangat harum; sangat banyak memakai wewangian.

Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai: ingin mencapai sesuatu,sayangnya syaratnya untuk itu tidak ada atau tidak dipunyai.

hati bagai baling-baling: orang yang tak teguh pendiriannya; selalu berubah-ubah.

Hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecah: hasil yang diperoleh dibagi sama, bila diperoleh banyak maka sama-sama mendapat banyak, bila sedikit maka sama-sama sedikit pula.

Hati gatal, mata digaruk: sangat ingin, tetapi tak mempunyai syarat untuk mendapatkan keinginan tersebut.

Hemat pangkal kaya:

  1. Orang yang selalu berhemat akan menjadi kaya.
  2. Bila ingin kaya, hendaklah berhemat. Bila bersikap boros hanya akan menambah hutang.
Hendak menangguk ikan, tertangguk pada batang: mengharapkan keuntungan, namun kerugian yang diperoleh.

Hendak ulam, pucuk menjulai: sangat beruntung; mendapatkan sesuatu lebih dari apa yang diharapkan.

hidung dicium pipi digigit:
  1. kasih sayang semu.
  2. pura-pura.

Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah:

  1. Orang yang hidup di suatu tempat harus mematuhi norma yang berlaku di masyarakat.
  2. Setiap orang harus menaati adat selama hidupnya dan ingat bahwa ia akan mati.
Hidup enggan mati tak mau: hidup yang sangat menderita, misalnya: melarat karena sangat miskin atau sakit-sakitan terus.

Hidup seperti anjing dengan kucing:

  1. Kehidupan yang selalu diisi dengan pertengkaran/perselisihan.
  2. Kehidupan yang tidak pernah tenteram.
  3. Seseorang yang bertengkar terus-menerus.
Hidup seperti umang-umang: kehidupan yang sangat miskin.

Hidup tolong-menolong, sandar-menyandar: orang yang hidup seharusnya saling bantu membantu.

Hilang di mata di hati jangan: walaupun tempat tinggal sudah berjauhan namun jangan saling melupakan.


0 komentar:

Posting Komentar