Cabik-cabik bulu ayam: dua orang bersaudara berkelahi/berselisih, tetapi lama kelamaan berbaikan lagi.
Cacat-cacat cempedak, cacat-cacat nak hendak: pura-pura saja mencela padahal dalam hati sudah mau sekali.
Cacing menjadi ular naga: orang kecil menjadi orang besar.
Cadik terkedik, bingung terjual: orang yang cerdik saja dapat meleset pendapatnya, apalagi orang yang bodoh - mudahlah ditipu orang lain.
Calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum datang: sesuatu yang dipakai untuk sementara saja karena sedang menunggu yang lebih baik diperoleh atau tiba.
Cencang dua segeragai: sekali jalan, dua pekerjaan selesai.
Cencang putus, tusuk tembuk: putusan yang mengikat.
Cerdik perempuan melebuhkan, saudagar muda mengutangkan: orang bodoh tidak perlu dipertimbangkan perkataannya.
Cerdik tak membuang kawan, gemuk tak membuang lemak: tidak hanya mengingat kepentingan diri sendiri.
Cium tapak tangan, berbau atau tidak: periksa diri sendiri dahulu sebelum mengkritik orang lain.
Coba-coba bertanam mumbang, siapa tahu jadi kelapa: tetap berusaha walaupun peluang keberhasilan tidaklah besar.
bertaruh; siapa tahu bernasib baik.
Condong yang akan menimpa: perbuatan yang akan mendatangkan celaka.
0 komentar:
Posting Komentar