Sabtu, 06 November 2010

Peribahasa Alfabeth A

Ada air ada ikan: di manapun seseorang itu berusaha, tentu ada rezeki.

Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang: Bila sedang berhadapan bermulut manis, tetapi bila berbelakang lain perkataannya.

Ada asap ada api:

  1. Beberapa hal di dunia ini amat sulit atau bahkan mustahil disembunyikan.
  2. Jikalau sesuatu perkara dibicara oleh ramai orang, pastinya ada kebenarannya.
Ada bunga ada lebah: suatu tempat yang mendatangkan rezeki, pasti akan di datangi oleh banyak orang.

Ada gula ada semut:

  1. beberapa hal di dunia ini amat sulit atau bahkan mustahil disembunyikan.
  2. beberapa hal di dunia ini selalu diikuti oleh konsekuensinya.

Ada nyawa ada rezeki: selama masih hidup maka seseorang akan tetap mendapat rezeki.

Ada nyawa, nyawa ikan: seseorang dalam kondisi payah; masih hidup belum mati, tetapi salah sedikit nyawa melayang.

Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan: segala kesusahan dan kesenangan ditanggung bersama.

Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang: kalau orang yang dicintai/dikasihi dapat rezeki maka orang tersebut akan dikasihi, dibelai, dimanja dan kalau rezeki berkurang dan tidak ada penambahan bahkan tidak ada maka orang tersebut tidak lagi dihiraukan (tidak disayang, dimanja lagi).

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas: Setiap perbuatan baik selalu ada ganjaran kebaikannya; setiap perbuatan jahat pasti ada balasannya.

Ada udang di balik batu: jika seseorang kelihatannya berbuat baik, belum tentu hatinya tulus. Bisa jadi ia memiliki maksud-maksud tertentu atau tersembunyi.

Ada umur ada rezeki: selama masih hidup rezeki dari Tuhan selalu ada.

Adakah air dalam tong itu berkocak, melainkan air yang setengah tong itu juga yang berkocak: orang yang pandai, tidak akan sombong hanya orang yang bodoh jua yang mau berbuat demikian.

Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh?: adakah dari mulut orang yang baik keluar perkataan-perkataan yang keji?

Adakah duri dipertajam: apakah ada orang yang menolong untuk memperkuat musuhnya?

Adapun manikam itu jikalau jatuh ke dalam lumpur sekalipun, niscaya tiada akan hilang cahayanya: orang yang berasal baik itu, kalau bercampur dengan orang jahat atau jika ia menjadi orang melarat sekalipun, sifat dan bahasanya akan tetap baik.

Adat air cair, adat api panas:

  1. Tabiat; sudah demikianlah adanya.
  2. Sesuatu itu memiliki sifat masing-masing.

Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan:

  • tabiat yang turun temurun, sukar sekali mengubahnya.
  • perempuan yang hina itu walaupun mempunyai suami orang baik-baik sifat hinanya sukar sekali hilang.

Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah atau lengkapnya "Adat basandi syarak, syarak basandi kitabuLLah, syarak mangato adat mamakai".

  1. Hukum adat berdasarkan hukum agama, hukum agama berdasarkan Alquran.
  2. Segala perbuatan atau pekerjaan hendaknya selalu mengingat aturan adat dan agama, jangan hendaknya bertentangan antara satu dengan yang lainnya.

Adat diisi lembaga dituang: Mengerjakan sesuatu dengan menurut adat kebiasaan yang terpakai.

Adat dunia balas-membalas, syariat palu-memalu: kebaikan hendaknya dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan pula.

Adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu: dalam kehidupan setiap hari kita haruslah saling tolong menolong.

Adat juara kalah menang, adat saudagar laba rugi: sudah menjadi sesuatu yang lumrah, ada kalanya kita berjaya, ada masanya kita gagal. Janganlah kita berputus asa, tetapi terus mencoba sehingga mendapat kejayaan.

Adat lama pusaka usang:

  1. Adat atau kebiasaan yang tetap atau tidak berubah sejak dahulu hingga sekarang.
  2. Adat yang tidakberubah-ubah sejak dahulu.
Adat menyabung, adat gelanggang: peraturan.

Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam:

  1. Masa muda dan baru semua rasanya indah, apabila sudah lama dan tua semua rasanya siksa.
  2. Tiap-tiap orang harus sudah menerima sesuatu yang sudah jamaknya/sewajarnya.
  3. Orang yang tertimpa sesuatu san tak dapat dielakkan, harus sabar.
Adat pasang berturun naik: nasib seseorang tidak selalu tetap, senang dan susah silih berganti.

Adat periuk berkerat, adat lesung berdedak: tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Adat rimba raya, siapa berani ditaati: Kehidupan manusia yang menggunakan kekerasan atau kepuasan saja, dan tidak menggunakan akal.

Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung:

  1. Setiap perbuatan ada aturannya sendiri.
  2. Setiap negeri mempunyai kebiasaannya sendiri, jangan memaksakan adat kita kepada orang negeri lain.
Adat teluk timbunan kapal, adat gunung tepatan kabut: bila meminta hendaknya kepada orang yang kaya, dan bila bertanya hendaknya kepada orang pandai.

Air beriak tanda tak dalam:

  1. orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu.
  2. orang yang terlalu banyak berbicara adalah orang yang tidak terlalu paham masalah pembicaraannya.
Air besar batu bersibak: bila terjadi perselisihan antara dua kaum atau bangsa, maka dua orang yang bersahabat antara kedua kaum atau bangsa tersebut biasanya akan memihak pada kaum atau bangsanya masing-masing.

Air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga:

  • perihal tabiat seseorang yang tak pernah bisa diubah.
  • sifat atau budi pekerti anak biasanya mengikuti sifat atau budi pekerti orang tuanya (biasanya mengenai hal yang kurang baik).

Air diminum serasa duri :

  1. suasana hati yang sangat bersedih.
  2. orang yang patah hati ditinggal kekasih.
Air ditetak takkan putus: orang berkeluarga tak dapat dibuat bermusuhan selama-lamanya.

Air jernih ikannya jinak: negeri yang aman makmur dan penduduknya ramah-ramah terhadap orang asing/pendatang.

Air mata jatuh ke perut: sangat bersedih hati tetapi ditahan/disimpan saja.

Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut: kita hendaknya menurutkan adat (kebiasaan) negeri atau daerah masing-masing.

Air pun ada pasang surutnya: untung dan malang itu berganti-ganti; tak selamanya senang.

Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga: bila terjadi perselisihan keluarga, akan mudah berbaik kembali, atau bersatu lagi.

Air susu dibalas dengan air tuba: perbuatan baik terhadap seseorang dibalas dengan perbuatan jahat.

Air tenang menghanyutkan:

  1. Orang yang pendiam biasanya memiliki banyak pengetahuan.
  2. Perempuan yang pendiam itu biasanya menarik perhatian banyak orang.
Air tenang jangan disangka tiada buayanya: orang pendiam jangan disangka penakut.

Air udik sungai semua teluk diranai: orang boros yang ketika sedang mempunyai uang, semuanya hendak dibeli; tidak memilih.

Air yang dingin juga yang memadami api: perkataan yang lemah lembut juga yang dapat menyejukkan hati orang yang sedang marah.

Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya: seseorang yang diam tenang jangan dianggap tidak berisi/berilmu.

Akal akar berpulas tak patah: orang yang pandai tak akan mudah terkalahkan dalam perdebatan.

Akal tak sekali tiba, runding tak sekali datang: tak ada sesuatu yang terus menjadi sempurna, mesti secara berangsur-angsur.

Akal singkat pendapat kurang: orang yang tidak ada perhatian.

Alah bisa karena biasa:

  • Perbuatan buruk menjadi tidak terasa lagi keburukannya bila telah biasa dilakukan (misalnya:berdusta, berjudi, bermabuk-mabukan, berzina, menipu).
  • Segala kesukaran tidak akan terasa lagi apabila sudah biasa.
  • Sesuatu yang pada awalnya dirasakan sulit bila sudah biasa dikerjakan akan menjadi mudah.
Alah limau oleh benalu: orang yang menyusahkan atau merugikan hidup orang tempat dia menumpang.

Alah membeli menang memakai: membeli barang bagus tetapi mahal masih lebih menguntungkan daripada membeli barang murah tapi cepat rusak.

Alah sabung menang sorak: Walaupun sudah kalah, namun masih juga berani menyombongkan diri.

Alang berjawab, tepuk berbalas: kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Alang-alang berminyak biar licin :Mengerjakan sesuatu janganlah setengah-setengah, tetapi bersungguh-sungguhlah agar tercapai maksud dan tujuan.

Anak anjing bolehkah menjadi anak musang jebat: anak orang hina dina dapatkah menjadi orang baik-baik?

Anak cantik, menantu molek: keuntungan yang banyak/berganda-ganda.

Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan: selalu mengurusi urusan orang lain tanpa menghiraukan urusan sendiri.

Anak dipangku, kemenakan (keponakan) dibimbing: baik anak kandung maupun anak kaum kerabat harus tetap diperhatikan.

Anak harimau tidak akan jadi anak kambing: anak orang besar biasanya menjadi orang besar juga.

Anak polah bapa kepradah: apa-apa yang dilakukan oleh seorang anak, imbasnya pasti orang tua yang menanggung.

Anak seorang, penaka tidak: seorang anak tunggal yang sangat dimanjakan karena orang tuanya sangat takut kehilangan anak semata wayang.

Angan-angan mengikat tubuh: angan-angan atau khayalan yang menyusahkan diri sendiri saja.

Angan lalu paham tertumbuk: menurut hemat pikiran dapat dilakukan, namun ketika pelaksanaannya ternyata tidak mudah, sehingga kehilangan akal.

Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam: rahasia tak selamanya dapat disembunyikan, suatu saat akan terbongkar juga.

Angin yang berputar, ombak yang bersabung: kesukaran yang maha hebat.

Angkuh terbawa, tampan tinggal: orang yang suka bersolek dan berlaga seperti orang cantik/tampan padahal tidak sesuai dengan dirinya.

Anjing diberi makan nasi, bilakah kenyang: orang yang loba, rakus dan tamak tidak pernah puas dengan keuntungan yang diperolehnya.

Anjing ditepuk, menjungkit ekor: orang yang tidak berbudi, jika dihormati menjadi sombong.

Anjing galak berani babi: bertemu lawan yang sama-sama berani.

Anjing menggongong, kafilah berlalu: membiarkan orang lain berbicara, mencemooh atau mempergunjingkan seseorang. Tetapi janganlah kita hiraukan, biarkan saja.

Anjing mengulangi bangkai: lelaki bejat yang tak bosan-bosannya mendatangi perempuan jalang (pelacur).

Anjing menyalak takkan menggigit: orang yang kelihatannya galak biasanya tidak berbahaya.

Antah berkumpul sama antah, beras sama beras: setiap orang akan berusaha mencari teman/orang yang setingkat, sekedudukan atau sederajat dengan dirinya.

Apa yang ditanam itulah yang tumbuh: kejahatan akan mendapat balasan kejahatan sedangkan kebaikan akan mendapat balasan kebaikan pula.

Api kecil baik padam: basmilah/perangilah kejahatan tatkala wujudnya masih kecil.

Api padam puntung berasap: keputusan telah dijatuhkan lalu datang dakwaan baru lagi.

Api padam puntung hanyut: perkara/cerita sudah selesai; tak ada lanjutannya lagi.

Arang habis besi binasa: sia-sia, walaupun telah mengeluarkan banyak biaya/usaha.

Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih: orang yang sangat jahat sebagaimanapun dinasehati tidak akan berubah kelakuannya.

Arang tersapu dimuka: beroleh malu

Asal ada, kecil pun pada:

  1. Lebih baik mendapat sedikit daripada tidak sama sekali.
  2. Kalau tak dapat rezeki banyak cukupkan dengan sedikit.
Asal ayam ke lesung, asal itik ke pelimbahan:
  • tabiat yang turun temurun, sukar sekali mengubahnya.
  • perempuan yang hina walaupun bersuamikan orang baik-baik sifat hinanya sukar sekali untuk diubahnya.
Asal insang, ikanlah: orang yang tidak memilih-milih pekerjaan atau istri.

Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga: jodoh seseorang bisa saja berasal dari tempat yang jauh, tetapi bertemu juga.

Atap ijuk perabung timah:

  • dua perkara yang sepadan/cocok.
  • anak dengan menantu sepadan.

Atap ijuk perabung upih:

  • dua perkara yang tidak sepadan/tidak cocok.
  • anak dengan menantu tidak sepadan.
Awak kalah gelanggang usai: sial sekali; tidak mempunyai kesempatan untuk membalas kekalahan.

Awak rendah sangkutan tinggi: besar belanja atau pengeluaran daripada pendapatan/penghasilan.

Awak sakit daging menimbun, sakit kepala panjang rambut: menyembunyikan kesenangan hidup dari pandangan orang.

Ayam berinduk, sirih berjunjung: kalau bekerja bersama-sama sebaiknya ada yang memimpin.

Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan: orang yang bersuamikan/beristrikan orang kaya namun hidupnya tetap susah juga. orang yang menderita di tempat yang berkelimpahan.

Ayam ditambat disambar elang: sial sekali, istri/tunangan dilarikan orang.

Ayam hitam terbang malam: perkara/persoalan yang gelap, sukar sekali ditelusuri dan diperoleh keterangan.

Ayam menang kampung tergadai: kesialan yang tak tanggung-tanggung; sangat sial.

Ayam putih terbang siang: perkara/persoalan yang sudah jelas bukti-buktinya.








0 komentar:

Posting Komentar